TAMPILAN SLIDE DI BLOG INI AKAN TAMPIL LEBIH SEMPURNA BILA MENGAKSES MENGGUNAKAN GOOGLE CHROME

Minggu, 14 Juli 2019

"FASTABIQUL KHAIRAAT"



Hayo tunggu apa lagi

Mari kita berlomba lomba dalam kebajikan 

Seberapa persen uang yang engkau belanjakan
Seberapa besar tenaga yang engkau curahkan
Seberapa banyak waktu yang engkau habiskan
Dan seberapa besar nilai yang engkau korbankan 

Jika itu semua dalam rangka kebajikan di jalan Allah
maka janganlah khawatir
Allah akan mengganti semua itu dengan yang lebih baik
Sesuatu yang lebih baik dari kebaikan dunia dan isinya, yaitu
"SURGA"

Teruslah berbisnis dengan Allah
Karena berbisnis dengan Allah tidak akan pernah rugi
Karena Allah Maha Pemurah dan Maha Penyayang, 

So...tunggu apa lagi
Ayo jangan biarkan kesempatan ini berlalu 
sebagaimana berlalunya waktu yang tanpa terasa.

Minggu, 11 November 2012

MINYAK IKAN TERNYATA SANGAT BERMANFAAT


Meskipun baunya amis, manfaat minyak ikan bagi kesehatan manusia sangat besar. Selain vitamin A dan D, asam lemak tidak jenuh ganda yang dikandungnya meningkatkan kecerdasan dan sistem kekebalan tubuh anak balita. Bagi orang dewasa, mengonsumsi lemak ikan juga dapat menangkal kanker, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit jantung koroner.
Dibandingkan lemak hewani lainnya, lemak ikan (lebih dikenal dengan istilah minyak ikan) sangat sedikit mengandung kolesterol. Hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan karena kolesterol yang berlebih dapat menimbulkan gangguan kesehatan.  Meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlunya gizi yang baik untuk menunjang kesehatan telah mendorong meningkatnya konsumsi minyak ikan di dunia.
Hal ini didasari suatu kenyataan bahwa minyak ikan (khususnya ikan laut) mengandung banyak asam lemak tidak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acids/PUFA). Asam lemak tak jenuh ganda tersebut sangat bermanfaat bagi proses kecerdasan, penglihatan, dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, bermanfaat juga dalam menanggulangi masalah aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah) dan penyakit jantung koroner.
Ikan Laut Lebih Baik
Berdasarkan tempat penimbunan minyaknya, ikan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok ikan yang menyimpan minyak dalam hati (fish liver oil), seperti ikan kembung, cod, dan hiu. Kedua, kelompok ikan yang menyimpan minyaknya dalam daging (fish body oil), seperti ikan lemuru, paus, sidat, tongkol, makarel, dan ikan herring.
Berdasarkan kandungan minyaknya, ikan dapat dikelompokkan menjadi: (1) ikan berlemak sedikit (lean fish) dengan kandungan minyak kurang dari 2 persen, (2) ikan berlemak rendah (low fat) dengan kandungan minyak 24 persen, (3) ikan berlemak sedang (medium fat) dengan kandungan minyak 48 persen, (4) ikan berlemak tinggi (high fat) dengan kandungan minyak lebih dari 8 persen.
Kadar minyak dalam ikan sangat bervariasi, dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu: spesies (jenis) ikan, jenis kelamin, tingkat kematangan (umur), musim, siklus bertelur, dan lokasi geografis. Komposisi minyak ikan laut lebih kompleks, mengandung asam lemak tak jenuh berantai panjang, yang lebih banyak dibandingkan ikan air tawar.
Asam lemak tak jenuh berantai panjang pada minyak ikan laut umumnya mengandung 18, 20, dan 22 atom karbon, yang dihubungkan oleh 36 ikatan rangkap. Sementara komposisi asam lemak ikan air tawar umumnya mengandung 16 dan 18 atom karbon, yang dihubungkan oleh 13 ikatan rangkap. Makin panjang rantai karbon dan makin banyak jumlah ikatan rangkap penyusun asam lemak, maka makin besar peranan asam lemak tersebut bagi kesehatan.
Lemak ikan terdiri dari unit-unit kecil yang disebut asam lemak. Asam lemak pada minyak ikan terdiri dari tiga tipe, yaitu: (1) asam lemak jenuh (tidak mempunyai ikatan rangkap), contohnya asam palmitat, asam miristat, dan asam stearat, (2) asam lemak tak jenuh tunggal (mempunyai satu ikatan rangkap), contohnya oleat, dan (3) asam lemak tak jenuh ganda (mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap), contohnya linoleat, linolenat, arakidonat (AA), eikosapentaenoat (EPA), dan dokosaheksaenoat (DHA). DHA banyak terdapat pada ikan laut jenis salmon, tuna (terutama tuna sirip biru yang memiliki DHA lima kali lebih banyak), sarden, herring, makarel, serta kerang-kerangan. Umumnya minyak ikan mengandung sekitar 25 persen asam lemak jenuh dan 75 persen asam lemak tak jenuh.
Risiko Kematian Berkurang
Penelitian epidemiologi menunjukkan ada hubungan terbalik antara konsumsi ikan dan terjadinya penyakit jantung koroner. Pada kelompok yang mengonsumsi ikan sekurang-kurangnya 30 gram sehari, risiko kematian karena penyakit jantung koroner menjadi berkurang 50 persen dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsi ikan. Zat aktif yang berperan penting dalam hubungan tersebut adalah asam lemak Omega-3.
Minyak ikan berbeda dengan minyak nabati dan hewan darat. Minyak ikan umumnya mempunyai komposisi asam lemak dengan rantai karbon yang panjang dan ikatan rangkap yang banyak (polyunsaturated fatty acids/PUFA). Asam lemak pada minyak ikan mempunyai konfigurasi Omega-3, sedangkan pada tumbuhan dan hewan darat sangat sedikit kandungan asam lemak Omega-3-nya. Minyak tumbuhan lebih banyak mengandung asam lemak berkonfigurasi Omega-6 daripada Omega-3.
Asam lemak Omega-3 yang dominan pada ikan adalah asam linolenat yang tersusun dari 18 atom karbon dan 3 ikatan rangkap, asam eikosapentaenoat (eicosapentaenoic acid/EPA) yang tersusun dari 20 atom karbon dan 5 ikatan rangkap, serta asam dokosaheksaenoat (docosahexaenoic acid/DHA) yang tersusun dari 22 atom karbon dan 6 ikatan rangkap.
Asam lemak Omega-3 banyak dijumpai pada ikan laut, seperti lemuru, herring, makarel, salmon, tuna, dan anchovy. Minyak ikan lemuru kaya akan EPA yang jumlahnya dapat mencapai 7,1 g/100 g, sedangkan minyak ikan tuna kaya akan DHA dengan jumlah 8,2 g/100 g.
Ikan dalam kaleng bukan merupakan sumber Omega-3 yang baik, karena dalam prosesnya, minyak ikan tersebut sengaja dibuang dan diganti dengan minyak kelapa, saus tomat, atau air garam sebagai media perendam. Penghilangan minyak sengaja dilakukan agar ikan kaleng tidak mudah tengik akibat teroksidasinya asam lemak tidak jenuh dari ikan.
Asam lemak Omega-3 telah terbukti sangat besar manfaatnya bagi kesehatan, yaitu: (1) bersifat hipokolesterolemik (menurunkan kadar kolesterol darah), (2) mencegah terjadi penggumpalan keping-keping darah sehingga menghindari penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis) dan mencegah penyakit jantung koroner, (3) mengurangi risiko penyakit diabetes melitus (kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), aneka kanker, penyakit kulit, serta membantu meningkatkan daya tahan tubuh, (4) berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak janin.
Tiga Masa Kritis
Dalam hubungannya dengan aktivitas Omega-3, terdapat tiga masa kritis dalam kehidupan manusia, yaitu pada saat kehamilan, menyusui, dan masa balita. Selama masa kehamilan, asam lemak Omega-3 ditransfer melalui plasenta menuju fetus. Selama masa menyusui, diet yang diperoleh ibu akan memengaruhi kandungan asam lemak Omega-3 dalam air susunya. Dengan demikian, makanan yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan dan menyusui harus mengandung asam lemak Omega-3 dalam jumlah cukup, terutama yang berasal dari konsumsi ikan maupun konsentrat minyak ikan.
Pada masa balita, Omega-3 akan berakumulasi di dalam otak dan retina mata. Perkembangan otak manusia terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan, hingga dua tahun pertama setelah kelahiran.
Melihat proses tumbuh kembang otak bersifat unik dan berlangsung dalam waktu relatif singkat, status gizi ibu yang buruk selama mengandung dan menyusui akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan terganggunya otak, baik dalam jumlah maupun kelengkapan sel-sel otak. Kondisi tersebut dapat memengaruhi daya ingat dan kecerdasan, yang dapat  berlangsung terus sampai dewasa.
Mengingat demikian banyak keuntungan yang diperoleh dari minyak ikan, beberapa industri berlomba-lomba membuat konsentrat minyak ikan. Produk tersebut dalam bentuk campuran maupun murni, berupa kapsul EPA dan DHA. Konsentrat minyak ikan tersebut dilapisi dengan gelatin sebagai pelindungnya.
Pada umumnya yang dijual di pasaran adalah konsentrat minyak ikan dalam bentuk kapsul gelatin ukuran 1 gram dengan vitamin E tambahan sebesar 1 IU per gram sebagai penstabil. Produk ini telah dikembangkan oleh banyak negara (terutama Jepang dan Korea) sebagai bahan obat dan/atau suplemen gizi. Khusus untuk anak balita, minyak ikan juga diperjualbelikan dalam bentuk sirup atau emulsi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan British Nutrition Foundation menyarankan penambahan DHA pada susu formula bayi dengan dosis anjuran 20 miligram per kilogram berat bayi normal, atau 40 miligram per kilogram berat bayi prematur. Asupan DHA yang cukup akan membantu anak berkonsentrasi dan membuat anak-anak yang hiperaktif menjadi lebih tenang.

Ditulis oleh  :  Prof. Dr. Made Astawan
Dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Gizi – IPB

Dinukil dari :  http://health.kompas.com/

Kamis, 16 Agustus 2012

~ DALAM PERTUMBUHAN SEBUAH POHON PUN TERSIRAT SEBUAH PELAJARAN HIDUP ~


Shobat Laskar Penjaga Hati yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.

Pohon tumbuh dari sebuah benih yang tertanam didalam tanah.
Kemudian benih menjelma menjadi tanaman dan kemudian terus tumbuh menjadi pohon yang besar dan kokoh.

Meskipun pohon tumbuh besar dan rantingnya semakin tinggi menjulang kelangit, tapi dia tetap berpijak pada tanah, bahkan akar-akarnya semakin menghujam kokoh mencengkeram setiap sudut tanah dengan kuat.

Dalam keadaan yang sangat bergantung dan tidak lepas dari tanah, yang sangat menarik adalah buah yang dihasilkan pohon tersebut tidak semuannya kembali ke tanah. Akan tetapi buah yang dihasilkan olehnya sebagian besar adalah untuk dinikmati oleh semua makhluk yang hidup diatas tanah.

Kita pun juga demikian. Kita ini seperti pohon. Kita terlahir didunia. Kita hidup didunia dan kita tidak bisa lepas dari kehidupan dunia.

Kalau sebatang pohon sangat terikat dengan tanah, kita pun sangat terikat dengan dunia.

Tapi hasil jerih payah pohon dalam bentuk buah yang dihasilkan bukanlah semuanya untuk tanah, akan tetapi sebagian besar untuk semua makhluk yang ada diatas tanah, sehingga apa yang dihasilkan banyak memberikan manfaat.

Maka kita pun harus demikian.
Jerih payah kita dalam kehidupan di dunia ini tidak selayaknya sepenuhnya untuk kehidupan dunia kita semata.
Akan tetapi lebih dari itu, hendaknya kita tujukan untuk kehidupan akherat kita. Agar menjadi jerih payah yang benar-benar bermanfaat.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi...”.
(Q.S. Al-Qashash :77)

Assalamu'alaykum....

HADIRKANLAH ALLAH DALAM HATIMU, MAKA HIDUPMU AKAN TERJAGA

Tentu kita masih ingat kisah tauladan dari salah satu sahabat Nabi kita Muhammad shalallahu 'alayhi wasallam, yaitu sahabat Umar bin Khatab dengan seorang anak gembala kambing.

Suatu ketika sahabat Umar radhliallahu 'anhu meliahat seorang anak gembala miskin dengan pakaian compang camping sedang menggembalakan kambing yang amat banyak milik majikannya.

Umar bin Khatab bertanya, Nak, bolehkah kubeli kambing yang sedang kau gembalakan itu satu ekor?

Si anak gembala menjawab, Kambing ini bukan milikku, tetapi milik majikanku. Aku tidak boleh menjualnya.

Umar bin Khatab membujuk, kambing itu amat banyak. Apakah majikanmu tahu jumlahnya? Apakah dia suka memeriksa dan menghitungnya?

Dijawab, Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor jumlah kambingnya. Dia tidak tahu berapa kambing yang mati dan berapa yang lahir. Dia tidak pernah memeriksa dan menghitungnya.

Umar bin Khatab terus membujuk, Kalau begitu hilang satu ekor kambing, majikanmu tidak akan tahu. Lagi pula aku mau membeli kambing yang kecil saja supaya lebih tidak ketahuan. Ini uangnya, terimalah! Ambil saja buat kamu untuk beli baju atau roti.

Anak gembala itu tidak tergiur. Dia tetap tidak mau menjual kambing yang bukan miliknya.

Umar bin Khatab dengan nada yang ditinggikan (marah) berkata, Mengapa kamu ini, bodoh benar! Kambing itu amat banyak. Majikan kamu tidak tahu jumlah-nya. Kalau kamu jual satu, majikan kamu tidak akan tahu. Di sini juga tidak ada orang lain. Hanya ada aku dengan kamu. Tidak ada orang lain yang tahu. Lihat di sekitar kamu, apa ada yang lihat? Nih uangnya, bawa sini kambingnya! Kamu takut sama siapa?

Anak gembala miskin yang pakaiannya compang-camping itu, dengan tetap tegar menjawab, takut Allah.
Allah menyaksikan. Allah Mahatahu!

Mendengar jawaban anak gembala itu, Umar bin Khatab, lelaki tinggi besar, gagah perkasa, jago perang, jago berkelahi, amir al mu’minin (pemimpin kaum beriman), menangis. Lemah lunglai seluruh sendi tubuhnya.

Shobat Laskar Penjaga Hati, anak gembala dalam kisah diatas adalah sebuah potret yang menunjukkan eksistensi Allah dalam hati. Meskipun hanya seorang anak gembala, tapi dia sudah mampu menghadirkan Allah dalam hatinya. Sesuatu yang sangat sulit dan tidak semua orang mampu melakukannya.

Hadirnya Allah dalam hati merupakan parameter tingkat keimanan seseorang. Semakin beriman maka semakin sering dia mengingat Allah, dan semakin dekat dia dengan Allah. Dan kedekatan dia dengan Allah akan memberikan warna dalam kehidupannya dalam bentuk sikap dan perilaku sehari-hari.

Begitu pula sebaliknya. Jika kita lebih banyak lupa kepada Allah, maka itu adalah pertanda bahwa keimanan yang bersemayam dalam hati kita sangatlah rendah. Dan bila keimanan kita rendah maka rendahlah kita dihapan Allah Subhanahu wata'ala.

Oleh karenanya, marilah kita bersama-sama saling mengingatkan dan menguatkan satu sama lain untuk menghadirkan Allah dalam hati kita, sehingga sikap perilaku kita akan terjaga dan terbimbing dalam menuju keimanan yang sempurna.

Semoga bermanfaat.

Assalamu'alaykum......:)

Jumat, 20 Juli 2012

NIKMAT CINTA YANG HAKIKI

Rasa cinta sangat penting bagi seorang hamba.
Didalam cinta tersimpan energi yang besar, sehingga bisa melalakukan hal2 yang besar.
Dengan kekuatan cinta sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.
Sesuatu yang berat akan menjadi ringan.
Cinta akan menebarkan rasa nikmat dalam keprihatinan.
Dan cinta akan menebarkan rasa nyaman dalam kebahagiaan.


Cinta adalah sumber kekuatan.
Berbahagialah bagi siapa saja yang didalam hatinya bersemayam cinta yang tertuju kepada Sang Khaliq.
Setiap langkahnya, setiap detak jantungnya dan setiap hirupan nafasnya akan terbimbing dalam keadamaian cinta-Nya.

Cinta kepada-Nya memang akan terasa ni'mat.
Akan tetapi akan terasa lebih ni'mat apabila kita dicintai oleh-Nya.
Oleh karenanya, mari kita bersama-sama menggapai cinta-Nya dengan selalu berupaya untuk menyempurnakan cinta kepada-Nya.

Silahkan Dengarkan Murattal Al Quran di sini