“Sesungguhnya orang2 mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan : ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh sorga yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu.’ Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akherat, didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta. Sebagai hidangan dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.” (Fushilat:30-32)
Ayat ini menegaskan dan memberi kabar gembira kepada orang2 mukmin yang bertakwa bahwa malaikat berdatangan pada saat kematian mereka, mendatangi kubur mereka dan juga mendatangi pada hari kebangkitan mereka. Lalu atas perintah Allah malaikat itu memberi jaminan kepada mereka agar tidak merasa takut dalam menghadapi akherat, dan meminta mereka untuk tidak merasa sedih dengan dengan segala urusan duniawiyah yang telah mereka tinggalkan saat kematian tiba yaitu berupa anak, istri dan keluarga serta harta. Sebab Allah lah yang akan mengurusi semua yang telah mereka tinggalkan itu. Malaikat2 itu memberi kabar gembira dengan lenyapnya segala keburukan dan mereka mendapatkan kebaikan. Dengan demikian Allah memberi jaminan ketentraman kepada mereka. Kiamat adalah masalah besar yang membuat orang2 pada umumnya takut, tidak demikian halnya bagi orang mukmin, peristiwa kiamat itu justru membuatnya bersuka cita. Pada saat detik2 kematian tiba malaikat2 itu berkata pada orang2 mukmin : “Kami adalah mitra kamu dalam kehidupan dunia. Kami membelamu dan memeliharamu denga perintah Allah, begitu pula menyertaimu di akherat, menghiburmu di alam kubur, pada hari sangkakala ditiup tanda hari kebangkitan tiba, menuntunmu ketika meniti jembatan keadilan, lalu mengantarmu ke alam kinikmatan (jannatun na’im)”
Allah juga memberi tahukan bahwa , malaikat memberi kabar gembira kepada hamba2 Allah yang bertakwa bahwa tempat kembali mereka setelah mengarungi perjalanan dengan susah payah adalah surga dimana mereka dapat menemukan apa yang mereka inginkan, yang lezat dan yang sedap dipandang mata. Apa pun yang mereka minta disana mereka mendapatkannya seketika dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Pengasih.
Sesuatu yang menunjukkan kegembiraan orang2 mukmin dengan perjumpaan mereka dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menyukai perjumpaan dengan Allah, maka Allah pun menyukai perjumpaan dengan dirinya. Tetapi barangsiapa tidak menyukai perjumpaan dengan Allah, maka Allahpun tidak menyukai perjumpaan dengan dirinya.” Lalu aku (Aisyah) bertanya : Wahai Nabi Allah, apakah takut mati juga termasuk tidak menyukai perjumpaan dengan Allah? padahal kita semua membenci kematian . “Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam lalu bersabda:” Bukan begitu, melainkan orang mukmin apabila diberi kabar gembira dengan rahmat Allah , keridhaan-Nya serta sorga-Nya, lalu dia merindukan perjumpaan dengan Allah lalu Allah pun ingin menjumpai dirinya. Berbeda dengan orang kafir, apabila diberi kabar duka dengan adzab Allah serta kemurkaan-Nya, dia lalu benci berjumpa dengan-Nya dan Allah pun tidak menyukai bertemu dengan dirinya.” (Shahih Bukhari hadits no:6507, Shahih Muslim hadits no: 2684).
Dinukil dari : Buku “Detik detik Menjelang Ajal dalam Al-Quran, Sunah, Sirah Nabawiyah, dan Generasi Terdahulu”
Karya : Khalid bin Abdurrahman Asy-Syai’, Sulthan bin Fahd Ar Rasyid
Penerjemah : Mustolah Maufur, MA
Penerbit : Pustaka Al Kautsar, cetakan kedua, Mei 1998
0 komentar:
Posting Komentar